Walaupun tiket perjalanan Bus Malam dirasa kompetitif/ cukup terjangkau dengan berbagai feature & benefit yang ditawarkan dewasa ini, tetap saja yang namanya bisnis pasti setiap "pemain" ingin menempatkan dirinya di posisi masing-masing/ positioning dalam benak pelanggan. Dalam dunia bisnis, setiap produk & jasa yang ditawarkan selain ingin membangun pencitraan di mata pelanggannya, si produsen pun ingin tetap kebagian "kue" (pangsa pasar) sesuai dengan Target Market/ Sasaran Pasar salah satunya menggunakan jurus Pricing Strategy.
Jika dilihat dari peta persaingan bisnis bus malam yang begitu ketat layaknya sebuah Piramida dimana posisi puncak adalah segmen Premium lalau posisi paling bawah adalah segmen New Entry. Lalu siapa saja pemain bus malam yang berlaga berdasarkan segmentasi strategi harga, mari kita simak penjabarannya di bawah ini:
1. LORENA
Berdasarkan hasil riset & analisis gw sbg pengguna bus malam bisa dibilang PO. Lorena yang memiliki harga jual tiket paling tinggi diantara pesaingnya. Dari pengalaman gw semasa kecil semenjak sering diajak ke luar kota oleh orang tua, harga tiket Lorena memang Premium Price. Sebagai pemain "lama" wajar jika penetapan harga Lorena lebih tinggi karena cakupan area perjalanannya dan lokasi agen penjualan tiket tersebar merata hampir di seluruh penjuru pulau Jawa, dan jumlah armadanya paling banyak jelas perusahaan induk membutuhkan Extra Cost agar kualitas sarana, prasarana, dan kualitas SDM terjaga dengan baik sehingga dapat "menjemput bola" hingga ke pelosok daerah. Tiket bus Lorena bersifat fluktuatif mengikuti musim liburan/ hari besar tertentu.
2. RAYA
PO yang satu ini juga menawarkan harga tiket nyaris setara Lorena, sayangnya coverage RAYA terbatas pada rute tertentu saja dan tidak ada penambahan signifikan jumlah armadanya. Kekuatan diferensiasi PO yang satu ini terletak pada Feature berupa aplikasi Kursi Ex. Pesawat DC10 yang dimensinya lebih lebar dari Jok Kelas Super Executive kebanyakan.
3. PAHALA KENCANA
Tiket bus Pahala Kencana beda tipis dengan Lorena & Raya tetapi memiliki coverage rute yang luas sama seperti Lorena, dari Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Madura, hingga Pulau Bali. PO asal Kudus ini sangat agresif dalam menambah rute-rute baru dan peremajaan armadanya. Dahulu kala armada Pahala Kencana sangat fanatik dengan brand Mercedes Benz tetapi seiring perkembangan jaman, HINO pun dipilih untuk memperkuat jajaran armadanya.
3. SAFARI DHARMA RAYA (d/h OBL)
PO asal kota adem- Temanggung ini memilih tidak ingin mematok harga tiket terlalu tinggi. Coverage rute OBL tidak se-agresif rival beratnya, tetapi memiliki keunikan melayani rute hingga Bima- Nusa Tenggara Barat yang hanya dilayani oleh beberapa pemain lama saja. Dahulu kala armada OBL sangat identik dengan armada Mercedes Benz sehingga selalu mencantumkan logo Three Point Star berdampingan pada brand Safari Dharma Raya. Tetapi kini dominasi Mercedes Benz harus berdampingan dengan brand baru asal China, seperti: King Long, Yuchai, dan Weichai dengan beragam livery warna-warninya. Yang menarik dari Pricing Strategy OBL yaitu bersifat Fixed Price sepanjang tahun kecuali menyambut Hari Raya Lebaran, selanjutnya kembali normal seperti sedia kala.
4. KRAMAT DJATI
Rupanya Kramat Djati ingin diposisikan sebagai PO yang sangat mengerti kebutuhan budget para pelanggannya dengan service yang fitur yang ditawarkan tidak kalah dengan para rivalnya. Sayangnya harga tiket yang lebih kompetitif ini harus ditebus dengan pelayanan Service Makan dari saku masing-masing penumpangnya. Yap betul, Kramat Djati selalu singgah di Resto tetapi tidak menanggung biaya makan prasmanan para penumpangnya. Fasilitas lain yang dihadirkan tidak beda jauh dengan competitornya, seperti: Armada Baru Jet Bus Adiputro, Reclining Seat, Toilet, dan juga In Bus Entertainment.
5. SINAR JAYA
PO yang identik dengan livery "mejikuhibiniu" yang sudah eksis puluhan tahun silam ini sangat loyal dengan armada Hino karena Sinar Jaya merupakan salah satu dealer resmi Truck Hino sehingga seluruh armadanya wajib menggunakan Hino. Gw sendiri sangat kaget diceritakan sama temen yang liburan backpacker ke Yogya menggunakan Sinar Jaya dari Agen Lebak Bulus hanya membayar harga tiket hanya 100rb pas untuk kelas Executive Class, lebih murah dari banderol Kramat Djati 140rb. Temen gw pun sempat kaget saat tiba di Agen Lebak Bulus disodorkan chassis Hino terbaru dengan karoseri Jet Bus Adiputro. Sayangnya fasilitas Service Makan harus ditebus dari saku masing-masing penumpang.
Jika kalian lewat di depan Agen Sinar Jaya Lebak Bulus akan terpampang spanduk bertuliskan "Harga Dan Pelayanan Sinar Jaya tetap sama, Tidak ada Kenaikan". Yang membuat gw heran, apakah dengan harga tiket 100rb tujuan Yogya apakah cukup untuk menutup Operational Cost sebuah bus? Terlebih lagi beban biaya komponen terberat ada pada BBM yang harus dikeluarkan dalam setiap perjalanannya sehingga menimbulkan rasa penasaran apakah pemilik PO ini masih "untung" dengan harga tiketnya yang sangat murah?
Perlu diingat oleh para pembaca sekalian bahwa tulisan diatas bukanlah Patokan Baku atas Standar Penetapan Harga setiap PO, beberapa faktor lain seperti; Musim Liburan Panjang, Hari Raya Lebaran, kenaikan harga BBM, atau insiden dadakan lainnya memungkinkan harga tiket berfluktuasi/ berubah-ubah mengikuti harga keekonomian pasar. Tulisan diatas hanyalah review atas "strategi dagang" masing-masing PO dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat dewasa ini, dan segala keputusan atas pilihan PO untuk bepergian semuanya kembali kepada selera pembaca masing-masing tanpa ada intervensi sedikitpun dari penulis.
Dalam dunia bisnis, harga paling mahal atau paling murah sekalipun tetap memiliki penggemarnya/ loyalisnya sendiri-sendiri. Stigma harga Paling Mahal adalah Pelayanan paling OK sedangkan harga paling murah pelayanannya paling buruk sudah bukan patokan baku lagi karena setiap konsumenlah yang paling memahami apa yang mereka butuhkan dari setiap rupiah yang dibayarkan.
Miniatur bus malam versi Jepang dengan fitur bagasi terluas dalam wujud diecast Tomica Takara Tomy
Segmentasi Bus Malam
Reviewed by beuritberdasi
on
07.13
Rating:
Tidak ada komentar: